Skip to main content

Melihat Sampah yang Menumpuk di Orbit Bumi selama 60 Tahun


Sampah bukan hanya menjadi masalah di Planet Bumi, namun juga di luar angkasa.

Untuk melihat jumlah sampah yang mengambang di atas sana, ilmuwan Stuart Grey dari University College London membuat video animasi dengan menggunakan data lokasi tiap kepingan sampah dari situs space-track.org.

Semenjak eksplorasi luar angkasa pertama pada 1957, dimana satelit Sputnik 1 diluncurkan oleh Rusia (dahulu Uni Soviet), bukan hanya menandai era luar angkasa telah lahir, namun juga budaya membuang sampah ke luar angkasa.

Sejak saat itu, angkasa jadi dipenuhi oleh benda-benda yang mengorbit. Satelit-satelit yang sudah tidak berfungsi masih menggantung di atas sana, selain komponen roket dan pecahan-pecahan lain.

Pada Juni 1961, Ablestar juga meluncurkan satelit Transit 4A yang akhirnya juga meledak di luar angkasa, menambah 300-an pecahan-pecahan sampah yang mengambang.

Pada tahun 2007 lalu, jumlah pecahan sampah yang bisa dilacak, mulai dari seukuran buah apel hingga seukuran mesin roket, sudah mencapai 9.000 puing.

Di tahun yang sama, sebuah roket balistik milik China juga meledak, menambah kepingan-kepingan lagi di luar angkasa.

Pada 2012, ada sekitar 23.000 obyek dengan ukuran diameter lebih besar dari 5 cm yang bisa dilacak oleh US Space Surveillance Network.

Sementara jumah sampah yang berukuran kurang dari 1 cm, seperti sekrup hingga serpihan cat, sudah lebih dari setengah juta.

Banyak ide dicetuskan untuk menjaring sampah luar angkasa ini. Dikutip dari Gizmodo, Rabu (23/12/2015), salah satunya adalah menggunakan jaring raksasa yang bisa dioperasikan di luar angkasa.

Selain itu, ada teleskop laser yang bisa mencari sampah, serta vacuum cleaner otomatis yang bisa mengolah sampah luar angkasa.

Video animasi jumlah sampah yang mengambang di orbit Bumi itu bisa dilihat di situs YouTube, atau melalui tautan berikut ini.

Comments

Popular posts from this blog

7 Hewan Langka yang Jarang Sekali Terlihat

Bumi merupakan tempat yang luas untuk menampung segala jenis makhluk hidup. Dari mulai si kasat mata amoeba, hingga paus biru yang paling besar paus biru. Saking luasnya, masih banyak bagian bumi yang belum terjamah. via: animalmozo.com Misteri dalamnya laut dan segitiga bermuda saja belum terpecahkan. Tak hanya itu, ternyata masih banyak spesies binatang yang baru saja ditemukan dan kurang diekspos karena jumlahnya terlalu sedikit. Yuk, dilihat! The goblin shark | via: animalmozo.com The Goblin Shark . Jika goblin benar-benar nyata, mungkin kamu akan merasa itu adalah makhluk yang aneh. Namun, bagaimana dengan perpaduan antara goblin dan hiu? Mimpi buruk! The Goblin Shark hidup di kedalaman lebih dari 100 meter di bawah permukaan laut. Jadi, kita takkan mendapatkan masalah selama tak menyelam terlalu dalam. The panda ant| via: animalmozo.com The Panda Ant . Jangan salah, sebenarnya ini adalah lebah betina tanpa sayap, loh! Lebah memang memiliki banyak spesoes. Leb

6 Artis Dunia Ini Pernah Tersangkut Skandal Prostitusi

Bintang reality show The Real Housewives of Miami, Joanna Krupa, pernah jadi PSK kelas elite dengan tarif US$ 10.000 Bintang reality show The Real Housewives of Miami, Joanna Krupa, pernah jadi PSK kelas elite dengan tarif US$ 10.000 per malam oleh situs TheDirty.com. Kabar itu lalu dibantah Joanna Krupa dan manajemennya. (AFP PHOTO) Bintang porno bernama Alex Torres yang mengatakan bahwa Lindsay pernah membayarnya untuk berhubungan intim di rumahnya. Lindsay mengatakan bahwa ia tidak perlu berkomentar atas pernyataan yang dilontarkan oleh aktor porno. (AFP PHOTO) Seorang pria mengatakan pernah membayar Danielle sebesar usd 150 atau Rp 1.9 juta untuk berhubungan intim. Namun bintang TV 'Real Housewives of Ner Jersey' ini membantahnya. (AFP PHOTO) Pemeran film 'Django Unchained' dituduh melakukan prostitusi di dalam mobil oleh salah seorang polisi yang tengah berpatroli. Saat diminta menunjukkan identitasnya, ia mengelak dan mengaku bahwa ia tid

Simulator Jet Tempur China Ternyata Pakai Windows Usang

Unit simulator pesawat tempur China, Shenyang J-11, ternyata dijalankan memakai sistem operasi WIndows XP yang sudah usang. Hal tersebut diketahui dari foto yang beredar di dunia maya. Foto dengan watermark situs berita militer China, military.cnr.cn tersebut menampilkan seorang kru yang duduk di kokpit simulator pesawat, dan kru lain yang menjadi operator simulator. Di meja operator, nampak 5 monitor berjejer di atas meja, dua di antaranya menampilkan desktop background khas Windows XP, yaitu padang rumput hijau dengan langit biru berawan putih. Foto tersebut dikenal dengan nama Bliss di sistem operasi Microsoft Windows XP. J-11 Shenyang (NATO: Flanker B+) adalah pesawat tempur buatan China dengan airframe yang dibangun berdasar jet tempur Rusia, Sukhoi Su-27 (NATO: Flanker). Adapun Windows XP merupakan sistem operasi tua yang sudah beredar selama belasan tahun sejak pertama dirilis pada 2001 silam. Microsoft selaku empunya Windwos XP telah menghentikan update keama